Harian Seputar IndonesiaKamis 23 April 2010
BANDUNG (SI) – Mahalnya biaya membuat album ternyata tak menyurutkan band-band indie asal Kota Bandung dalam berkarya. Mereka mencari akal menunjukkan keseriusan tersebut lewat torehan album kompilasi bertajuk ”Java 12 Tropicana”yang melibatkan 10 band indie.
Justru kesempatan memunculkananekagenredalamsatualbumini membuat referensi musik semakin lengkap dengan hadirnya beragam genreyang bertumpuk menjadi satu. Ke-10 band yang ingin debutnya diakui tersebut adalah Delivea,Rhu, Alva,Neyma,Low Angle,Tissue,Clara, Gaby’99, Sletingdoll, dan Orizy. Momen penting peluncuran album tersebut, mereka tunjukkan lewat parade show melibatkan 10 band di Tropicana Café,Jalan Cihampelas, Kota Bandung,kemarin.
Masing-masing band berkesempatan menunjukkan dua lagu sebagaimana lagu dalam album kompilasi. Kendati hanya memiliki waktu 12 menit,mereka tampil cukup mengesankan dengan warna musik masing-masing. Kehadiran mereka meramaikan belantika musik Tanah Air tersebut tak lepas dari upaya Gudang Indie dalam mewadahi kemampuan dan kreativitas para pemusik indieKota Kembang tersebut.
”Mereka juga memiliki kesempatan yang sama dalam mengapresiasi musik bersama band lainnya di negeri ini,”kata perwakilan Gudang Indie, Fitri di tempat sama. Menurut Fitri, album tersebut adalah langkah awal 10 band menapaki pasar Indonesia. Pencinta musik Tanah Air memiliki kesempatan menentukan band dan lagu sesuka mereka.
”Nanti pasar yang akan menentukan. Langkah ini juga salah satu upaya menggaet mayor label untuk meluncurkan album mereka di pasaran,” bebernya. Pasalnya, kata Fitri, 10 band pada album tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan Gudang Indie. Mereka dinilai memiliki kualitas musik yang bagus. Walaupun tidak seperti judulnya, album tersebut tidak berisi 12 band.
”Yang terjaring sebenarnya 12 band,tapi karena ada dua band yang mundur karena masalah internal, maka sementara ini kami tampung 10 band. Dua band lagi sedang audisi untuk menggenapkan jumlah menjadi 12 band,” jelasnya. Fitri menambahkan, pendaftaran mereka berawal dari informasi di laman Gudang Indie yang membuka pendaftaran bagi bandband indie yang ingin sukses. Gudang Indie tak sekadar sebagai fasilitator, tapi juga sebagai pembimbing untuk memperkenalkan soal industri musik, bahkan mengajak mereka untuk jadi produser master karyanya sendiri. (arif budianto)